Archive for 2013-01-13

Persiapan Menghadapi Persalinan


Bagi pasangan suami isteri yang sedang menanti kelahiran buah hati, trimester akhir kehamilan adalah masa-masa yang menegangkan, penuh kekhawatiran sekaligus membahagiakan. Bagaimana tidak, kehadiran seorang anak merupakan periode penting dalam sebuah keluarga. Namun pengetahuan yang kurang mengenai proses kelahiran, tidak jarang menambah timbulnya kekhawatiran bahkan menimbulkan masalah baru. Apa sebenarnya persiapan yang harus dilakukan bagi pasangan suami isteri yang sedang menanti kelahiran bayinya?

Ketahui taksiran persalinan.
Untuk mempersiapkan kelahiran bayi, sebelumnya kita tentu harus tahu kapan perkiraan persalinan akan terjadi. Persalinan bisa diperkirakan dengan menghitung sejak kapan hari pertama haid terakhir si ibu. Kehamilan berlangsung kurang lebih 40 minggu sejak hari pertama haid terakhir. Namun apabila anda lupa kapan hari pertama haid terakhir sebelum hamil, dokter atau bidan bisa memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan dari hasil pemeriksaan fisik ibu, baik dengan melihat tinggi puncak rahim atau dengan USG. Oleh karena itu sebaiknya tanyakan kepada dokter atau bidan kapan taksiran persalinan kehamilan anda/ isteri anda.


Persiapan biaya.
Besar atau kecil, persalinan tentu memerlukan biaya. Oleh karena itu sebaiknya anda sudah menganggarkan biaya untuk persalinan. Biaya bisa anda anggarkan disesuaikan dengan tarif persalinan di tempat di mana anda merencanakan persalinann berlangsung. Selain itu juga disesuaikan dengan perkiraan jenis persalinan. Kalau kehamilan Bunda tanpa komplikasi dan persalinan diperkirakan berlangsung secara normal, maka biaya persalinan dianggarkan untuk persalinan normal. Akan tetapi apabila dokter memperkirakan persalinan harus berlangsung dengan cara bedah caesar misalnya, berarti anggarkan biaya untuk cara persalinan bedah caesar tersebut.


Menentukan tempat di mana persalinan akan berlangsung.
Hal ini tidak kalah penting. Dapat dibayangkan bila persalinan akan berlangsung, anda masih bingung di mana tempat melahirkan. Apakah persalinan akan berlangsung di rumah dengan mendatangkan dokter atau bidan yang bisa menerima panggilan, atau di rumah bersalin, atau rumah sakit. Memilih tempat bersalin bisa dengan mempertimbangkan:
    • Jarak tempat bersalin dengan rumah.
    • Kualitas pelayanannya.
    • Ketersediaan tenaga penolong. Jangan sampai anda sudah  datang ternyata petugasnya tidak ada.
    • Fasilitas yang dimiliki. Kalau persalinan harus berlangsung dengan bedah caesar, tentu harus memilih rumah sakit/klinik bersalin yang memiliki fasilitas untuk itu.
    • Kemampuan pembiayaan. Setiap klinik/rumah sakit memiliki ketentuan tarif yang beragam. Oleh karena itu pertimbangkan hal ini sebelum memutuskan di mana akan melahirkan.
Komplikasi kehamilan/persalinan yang mungkin terjadi.
Preeklampsi, perdarahan sebelum melahirkan, posisi bayi yang tidak normal, kondisi bayi yang mengancam jiwanya merupakan komplikasi yang kadang terjadi saat persalinan dan memerlukan penanganan khusus. Akan lebih baik jika anda mengetahui informasi akan hal ini.

Apa saja yang harus dilakukan bila saatnya melahirkan tiba.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika saat persalinan tiba adalah: TENANG.
Mengapa? karena persalinan merupakan proses fisiologis yang terjadi hampir kepada setiap wanita. Panik, gugup merupakan hal yang bisa menimbulkan masalah baru.

Jumat, 18 Januari 2013
Posted by Unknown

Pijat Ibu Hamil

Ketika menjalani masa-masa kehamilan, biasanya seorang calon ibu akan banyak mengalami berbagai macam keluhan, seperti sering merasa pegal, terjadi kram pada bagian tubuh dan cepat stress. Namun banyak cara untuk mengatasi semua itu, salah satunya adalah menjalani terapi pijat ibu hamil.

Sebab dengan pijat ibu hamil akan sangat banyak membantu mengurangi terjadinya kejang pada otot serta kram yang sering terjadi karena beban yang berlebihan ketika seorang wanita sedang mengandung. Dengan melakukan pemijatan tersebut akan sangat membantu untuk menguatkan proses kehamilan yakni dengan memperlancar aliran darah, memperlancar kerja sirkulasi limpa serta membantu kesiapan mental dan fisik seorang ibu hamil.

Selain itu pijat ibu hamil juga bermanfaat untuk mengurangi stres pada persendian akibat terjadinya beban ekstra serta dapat membantu untuk memaksimalkan kapasitas pernafasan yang sungguh diperlukan pada proses melahirkan nanti. Tetapi untuk melakukan semua itu pastikan dulu bahwa kita telah menemukan pakar yang memang ahli dalam teknik pijat khusus wanita hamil dan aman tentunya. Selain menjalani terapi diatas para calon ibu ada baiknya juga melakukan Senam Hamil yang pastinya juga banyak memberikan manfaat untuk kehamilan.



Posted by Unknown

Gumoh atau Muntah pada Bayi


Gumoh dan muntah sering kali terjadi hampir setiap pada bayi. Gumoh berbeda dengan muntah. Keduanya merupakan hal biasa (normal) dan tidak menandakan suatu hal yang serius yang terjadi pada bayi Anda. Hanya sebagian kecil kasus muntah bayi (muntah patologis) yang menjadi indikasi gangguan serius .

Samakah gumoh dan muntah pada bayi?
Baik gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung. Bedanya gumoh terjadi seperti illustrasi air yang mengalir ke bawah , bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekuatan dan atau tanpa kontraksi lambung.

Sekitar 70 % bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8-10 persen pada umur 9-12 bulan dan 5 persen pada umur 18 bulan. Meskipun normal, Gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi.

Penyebab Gumoh Bayi:
  1. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung. Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.
  2. Posisi menyusui. Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran napas. Bayi pun gumoh.
  3. Pemakaian bentuk dot. Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.
  4. Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna. Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.
  5. Fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus, masih belum sempurna.
  6. Terlalu aktif. Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh.
Cara meminimalisir Gumoh atau muntah bayi :
  1. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
  2. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.
  3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
  4. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah sedikit tapi sering.
  5. Sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.
  6. Check lubang dot yang Anda gunakan untuk memberikan ASI/susu. Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar ,susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi Anda gumoh.
  7. Hindari memberikan ASI/susu ketika bayi sanagt lapar, karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.
  8. Jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.
  9. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru. Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas jangan ditahan.
  10. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.
  11. Hindari bayi tersedak.Bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias paru-paru. ini disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam dan akan merusak paru-paru. Untuk mencegah kemungkinan tersedak, agar setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-tepuk punggungnya.

Perlu OBSERVASI
Adalah sangat penting mengetahui bahwa muntah atau gumoh berlebihan pada bayii Anda yang mengarah pada hal patologis.

Anda tak perlu khawatir jika :
  • Berat badan bertambah (dalam rentang normal)
  • Bayi tampak senang
  • Pertumbuhan dan perkembangan bayi normal 
Sebaliknya, Anda perlu khawatir jika:
  • Penurunan berat badan atau tidak ada kenaikan berat badan
  • Infeksi dada berulang
  • Muntah disertai darah
  • Bayi dehidrasi
  • Gangguan pernafasan misal henti nafas, biru atau nafas pendek 
Tanda awal adanya masalah dengan pemberian ASI/susu pada bayi antara lain:
  1. Bayi tidak tenang/selalu rewel/gelisah sepanjang waktu
  2. Bayi tidak ingin menyusu /tidak nafsu
  3. Bayi selalu menangis saat atau setelah menyusu
  4. Bayi muntah /gumoh secara berlebihan yang berulang dan sering.

 Sumber : bidanku.com







Kamis, 17 Januari 2013
Posted by Unknown

Kenali 15 Tanda Kehamilan


BANYAK perempuan yang merasa bingung apakah dirinya sudah hamil atau belum setelah sepekan atau dua pekan melakukan hubungan intim dengan pasangan. Apakah Anda termasuk di antaranya?

Berikut adalah 15 tanda-tanda kehamilan pada diri Anda:

1. Payudara terasa sakit atau nyeri
Menggunakan bra setelah bangun pagi akan menjadikan derita tersendiri. Payudara juga akan terasa sakit dan nyeri saat dipegang. Payudara akan membesar, hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Dalam hal ini, disarankan wanita hamil menggunakan bra yang nyaman atau berukuran lebih besar pada saat tidur yang dimaksudkan untuk memberi kenyamanan bergerak.

2. Rasa lelah yang berlebih
Rasa lelah yang berlebih akan membuat Anda cepat tertidur. Hal ini disebabkan dari perubahan hormon dan juga akibat dari kinerja organ-organ vital untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan janin. Biasanya rasa lelah ini hanya pada trimester pertama dan akan hilang saat memasuki trimester kedua.

3. Mual

Ini merupakan tanda-tanda yang paling dikenal oleh para wanita hamil. Pemicunya adalah adanya peningkatan hormon secara tiba-tiba pada aliran darah. Gejala mual ini biasanya terjadi selama enam minggu saat anda dinyatakan hamil. Biasanya mual akan datang pada pagi, siang dan malam hari. Rasa mual ini biasanya akan menghilang memasuki kehamilan trimester kedua. Jika, rasa mual dan muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua, sebaiknya periksakan dan konsultasi mengenai hal ini ke dokter Anda, karena akan mengganggu kehamilan.

4. Sering buang air kecil
Jika Anda tidak bisa tidur akibat seringnya bolak balik ke kamar mandi untuk buang air kecil, mungkin ini adalah tanda anda sudah hamil. Selama kehamilan, tubuh Anda memproduksi cairan tambahan untuk janin anda. Walaupun buang air kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya. Selain itu hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh.

5. Sakit kepala
Memang terdengar aneh, karena sakit kepala sering dialami juga oleh orang yang tidak hamil. Namun akibat dari banyaknya perubahan hormon di dalam tubuh, sehingga disertai juga dengan perubahan hormon yang ada di kepala. Jika Anda terbukti hamil dan mengalami sakit kepala, gunakan pg-safe acetaminophen dibandingkan dengan ibuprofen.

6. Sakit punggung
Sakit punggung yang dirasakan saat hamil dikarenakan beberapa ligamen di punggung Anda sudah tidak ada. Sakit ini akan terus berasa saat berat badan anda bertambah dan selama masa kehamilan.

7. Kram
Apakah ini PMS atau hamil. Memang kram akan dialami oleh wanita hamil karena rahim yang akan membesar dan merenggang untuk menyiapkan tempat bagi bayi Anda.

8. Ngidam
Sudah tidak asing lagi mendengar kata ini saat ada seseorang yang sedang hamil. Mau ini, mau itu lalu tiba-tiba Anda ingin makan buah-buahan yang rasanya asam, padahal sebelumnya sangat benci terhadap buah yang rasanya asam. Jika Anda menjadi pemerhati masalah makanan, mungkin ini adalah tanda-tanda sedang hamil.

9. Sembelit

Sembelit ini terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

10. Moody
Sering marah-marah pada suami, cepat mengalami perubahan pada tingkah laku. Hal ini disebabkan dari banyak munculnya hormon-hormon baru di tubuh Anda. Yakinkan pada suami Anda bahwa ini hanya terjadi selama masa kehamilan.

11. Peningkatan temperatur tubuh
Jika terjadi kehamilan atau ovulasi, maka suhu tubuh ibu akan meningkat. Kondisi ini akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini tidak akan turun ke kondisi sebelum terjadinya ovulasi.

12. Bau Badan
Mungkin tanda ini jarang ditemui pada wanita hamil. Namun jika memang muncul bau badan, maka adanya peningkatan hormon yang berlebih sehingga menyebabkan kelenjar keringat meningkat.

13. Pusing atau pingsan
Mungkin Anda sering menonton adegan wanita hamil yang pingsan. Namun faktanya ini dapat terjadi karena kadar jumlah gula di tubuh yang rendah. Oleh karena itu, pastikan anda cukup makan dan tentunya banyak minum supaya tidak kekurangan cairan tubuh.

14. Munculnya bercak darah
Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio.

15. Hasil positif pada tes kehamilan
 Anda tidak akan tahu pasti apakah anda menjadi seorang ibu sampai anda melakukan tes kehamilan. Jika Anda mendapatkan hasil negatif dan masih belum mendapatkan haid, mungkin itu hanya saja anda terlalu dini untuk melakukan tes kehamilan. Tunggu beberapa hari dan coba lagi Dan jika itu positif, selamat anda akan menjadi seorang ibu!




Posted by Unknown

Resiko Masa Depan Bayi Prematur 37 minggu


BAYI yang terlahir hanya dalam 37 minggu kini dikategorikan sebagai prematur. Karena, dalam masa itu sebenarnya bayi masih bisa mendapatkan banyak manfaat dalam rahim.


Penelitian sebelumnya pun pernah menunjukkan bahwa anak yang lahir prematur memiliki risiko perkembangan otak lebih lambat. Tebukti, mereka yang lahir pada 41 minggu mencapai skor lebih baik dalam tes akademis.


Penelitian ini dilakukan oleh Columbia University Medical Center dan New York-Presbyterian Hospital. Peneliti pun memperingatkan orang tua dan profesional medis untuk berhati-hati ketika mempertimbangkan waktu kelahiran.

Penelitian yang dipimpin oleh Kimberly Noble ini menggunaka nilai tes akademik dari 128 ribu anak berusia 8 tahun di sekolah New York dengan membandingkan catatan kelahiran mereka. Mereka menemukan anak yang lahir pada 41 minggu memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada mereka yang lahir pada 37 minggu.

Judy Aschner, seorang profesor pediatri di Amerika Vanderbilt University Medical Centre, mengatakan, "Saya tidak ingin membuat panik para ibu yang bayinya terlahir setelah 37 minggu. Namun, bagi yang belum melahirkan, ada baiknya mempertimbangkan hal tersebut." Penelitian ini juga telah diterbitkan jurnal Pediatrics.

Sebuah studi oleh King College London menemukan bayi prematur dua kali lebih mungkin menderita kondisi mental yang berat seperti depresi dan gangguan bipolar di masa dewasa.

Bahkan, bayi yang lahir pada 36 minggu kehamilan atau kurang dari itu dua kali lipat kemungkinan dirawat di rumah sakit untuk gangguan mental. Sementara itu, mereka yang lahir pada 32 minggu atau sebelumnya memiliki tiga kali risiko tersebut. (Telegraph/Pri/OL-06).


sumber: mediaindonesia.com
Posted by Unknown

- Copyright © Bunda Hamil -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -