Archive for 2012-12-09

Posisi Bercinta Saat Hamil Muda

Hamil Muda Gunakan Posisi Bercinta Seperti Ini, Rupanya banyak sekali suami yg kurang mengerti ketika sang istri menolak berhubungan selama kehamilan. Para pria meyakini hubungan seksual selalu aman dilakukan walau istri telah hamil. Untuk itu, gunakanlah tips singkat ini sebagai alasan yg dapat kita ungkapkan pd pasangan bahwa seks ketika hamil muda dapat menularkan penyakit seksual dan berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar.


Saat pergulatan berlangsung sengit, tak jarang pasangan melakukan permainan oral seksual. Hal ini dinilai dapat berakibat fatal bagi Anda dan janin. Hasrat seksual pasang surut. Ada waktu tertentu wanita merasa terlalu atau tidak nyaman untuk melalakukan seks berlebihan. Perubahan hormon dalam tubuh akan sangat memengaruhi hasrat seksual dalam berbagai cara, dan keadaan ini normal. Jadi tak perlu merasa bersalah jika menolaknya apalagi jika waktu hamil muda.

Adanya tanda untuk tak melakukan hubungan seksual. Berhenti melakukan hubungan seksual dan kunjungi dokter jika memiliki pendarahan pd vagina, terjadi keputihan, atau terasa sakit Sewaktu berhubungan badan. Jangan berhubungan badan apabila mengalami kontraksi atau air ketuban pecah. Terakhir, Hubungan seks bukan hanya identik dgn hubungan seksual saja. Banyak tahap-tahap yg dapat dilakukan, seperti berciuman, saling berpelukan, memegang bagian intim satu sama lain. Keintiman dalam sebuah hubungan suami-istri adalah bagian terpenting dari seksual ketika hamil muda khususnya.

Namun kehamilan seharusnya bukan menjadi sebuah penghalang untuk mendapatkan kepuasaan seksual selama berhubungan seksual. Bahkan banyak wanita yg merasakan kenikmatan hubungan seksual lebih dahsyat saat menjalaninya selama kehamilan daripada sebelum waktu hamil tiba.

4 Posisi Seks Yg aman dan nyaman Saat Hamil: 

Berikut ini adalah posisi seksual yg paling aman khusus wanita hamil muda yg dikutip medic magic dari buku yg dikarangan “Helena Frith Powell” berjudul ‘Be Incredibly Sexy: A Crash Course In Getting Your Groove On-and Keeping It There’.
  1. Women on top Saat hamil, posisi wanita di atas pria merupakan posisi yg paling aman. Duduklah di atas tubuh pasangan. Posisi ini juga membuat para wanita lebih nikmat. 
  2. Posisi missionary Lupakan posisi misonary klasik, karena akan sangat kesulitan dgn keadaan perut yg membesar. Berbaringlah lalu tarik lutut ke dada, sehingga memudahkan pasangan untuk penetrasi. Supaya lebih nyaman, letakkan bantal di bawah tubuh anda. 
  3. Posisi menyamping yaitu berbaringlah dgn posisi menyamping, membelakangi suami. Posisi berhubungan seksual hamil muda ini akan terasa lebih nikmat ketika suami membelai perut dan bagian sensitif wanita lainnya. 
  4. Posisi duduk, Posisi pasangan duduk dan sang wanita duduk di atasnya dan saling berhadapan. Lakukan gerakan hubungan seksual ini secara perlahan dan jangan sampai pasangan terlalu menekan perut sang wanita karena dapat berakibat fatal.
Sebagian orang percaya bahwa berhubungan seksual ketika hamil muda khususnya dapat membantu kelancaran proses persalinan. Saat berhubungan seksual, prostaglandin yg dikeluarkan sperma dapat mengakibatkan kontraksi yang berguna membantu penekanan sehingga kepala bayi dapat masuk ke bagian bawah panggul. Ya membantu juga secara tidak langsung. Kadang-kadang bayi sudah 40 minggu di perut, hamil campur saja. Ya terjadi kontraksi, leher rahim menjadi lunak. Namun hubungan seksual pd usia kehamilan tua tetap harus hati-hati. tegas Dr. R. Muharam, Sp.OG dari Sam Marie Family Healthcare.
Waktu yg tepat untuk berhubungan seksual sewaktu hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, wanita hamil sudah relaks dan lebih enakan. Pada trimester pertama kehamilan, sebaiknya wanita tersebut menunda hubungan seksual terlebih dahulu. Pasalnya, hubungan seksual di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari bayi belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila tejadi gerakan kontraksi yg dahsyat.
Sedangkan pd usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan seksual sebaiknya dikurangi sampai janin berumur 9 bulan karena sangat membahayakan janin. Ini disebabkan kontraksi dapat mengakibatkan pecahnya ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara apabila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum terlalu matang. Waktu yg sangat membahayakan berhubungan seks yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan, jelasnya.
Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pasalnya, paru-paru bayi sudah matang. Kalau dapat di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu, uangkapnya lagi.
Posisi seksual yg aman: Banyak orang menganggap seksual ketika hamil sangat berbahaya terhadap janin karena penis, orgasme atau ejakulasi dianggap dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah demikian. Hubungan seksual dgn pasangan pd ketika hamil apalagi menjelang persalinan dilakukan dgn suasana sangat relaks.
Posisi yg baik dalam berhubungan seksual ketika hamil, yakni tidak menekan perut. Menurut Muharam posisi terbaik adalah setengah duduk. Posisi ini tidak menekan perut. Atau dapat pula Anda mengambil posisi suami berlutut dgn satu lutut untuk menahan berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas. 
Bagi Anda berjiwa petualangan, posisi Dr. Ruth dan Dr. Amos dapat Anda coba, agar Anda nyaman ketika berhubungan.
Posisi Dr. Ruth dan Dr, Amos, yakni wanita hamil berbaring telentang, meletakkan salah satu kaki atau keduanya pd bangku. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan. Pasangannya berlutut atauberdiri di antara kakinya, yg memungkinkannya untuk dgn mudah mencumbu klitoris dgn jari tangan dan anggota tubuh lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan pd perut istri dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan memodifikasi posisi ini agar hubungan seksual lebih menyenangkan dan nyaman.
Harus hati-hati: Saya mengingatkan, hubungan seksual harus dilakukan dgn nyaman agar jangan sampai terjadi kontraksi yg dahsyat untuk menghindari pecah ketuban. Pasalnya, ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Itu yg repot, usaha boleh tapi higienisnya harus dijaga. Kalau sampai infeksi makanya begitu pecah ketuban harus konsultasi ke dokter. Karena golden periodenya, 6 jam, kalau lebih dari 6 jam, harus dikasih antibiotik. Bila tidak maka akan semakin banyak kumannya, jelasnya.
Masalah lain yg harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim. Akibatnya dapat terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan oskigen karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses mengisap, bayi dapat menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yg ditakutkan. Selain itu, dalam situasi tertentu hubungan seksual pd trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pd ibu hamil dgn plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix, pelebaran cervix prematur, dan beresiko mengalami persalinan prematur. Semoga beberapa tips tentang Gunakan Posisi Bercinta Seperti Ini saat Hamil Muda diatas dapat bermanfaat untuk pasangan suami istri yang ingin melakukan hubungan badan dan dapat mencegah hal-hal yang tidak di inginkan ketika melakukan seks setiap saat.

selamat mencoba :)

Selasa, 11 Desember 2012
Posted by Unknown

menjalankan puasa selama kehamilan

Kehamilan bukanlah suatu kondisi yang patologis atau sakit, melainkan suatu bentuk yang normal dan alamiah, dan kemungkinan seorang wanita untuk menjadi hamil kapan saja termasuk pada bulan puasa Ramadan bisa saja terjadi. Lalu, bagaimanakah wanita hamil yang berpuasa dipandang dari segi agama dan kesehatan? Anda tertarik ingin tahu? Silahkan baca artikel ini sampai tuntas!



Menurut dalil di dalam surat Al-Baqarah ayat 185, menyatakan bahwa kondisi yang memungkinkan seorang Muslim untuk tidak berpuasa adalah yang sedang sakit dan dalam perjalanan. Kehamilan dipandang dari segi medis pun bukanlah suatu bentuk penyakit, selama kehamilan yang tidak bermasalah dan berisiko tinggi akan meningkatnya angka kesakitan dan kematian janin, puasa boleh-boleh saja dilakukan. Selain itu beberapa fatwa, sunah, dan yang lainnya menyatakan bahwa kehamilan bukanlah suatu kondisi yang mewajibkan wanita untuk berpuasa. (*)

Berikut tips menjalankan puasa selama kehamilan:

1. Berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan



Pastikan kondisi Anda dalam keadaan sehat pada saat Anda hamil sebelum mencoba untuk melaksanakan ibadah puasa. Kondisi seperti Anemia atau kekurangan darah berikut juga Diabetes adalah kondisi yang memungkinkan gangguan pada kehamilan, yakinkan kembali kondisi Anda aman untuk berpuasa selama kehamilan kepada tenaga medis seperti dokter kandungan atau bidan.

2. Susunlah kebutuhan gizi Anda

Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi harus terpenuhi dengan baik untu menunjang masa kehamilan Anda. Berkonsultasilah juga kepada dokter Anda makanan dan minuman yang terbaik selama berpuasa pada kehamilan. Jangan sampai Anda jatuh dalam kondisi gizi buruk, karena tentunya ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin Anda.

3. Hindari stres


Metabolisme tubuh pada wanita hamil jelas akan meningkat dan tentunya bisa membuat wanita jadi lebih sensitif secara mental, namun seiring dengan ibadah puasa, memperbanyak istirahat dan mengaji, hal ini bisa mengurangi stres. Selain itu disarankan wanita hamil yang berpuasa untuk lebih banyak istirahat dan mengurangi pekerjaan yang berat. Selesaikan segala masalah dengan kepala dingin, dan jangan membuat segalanya menjadi lebih sulit bagi Anda yang berpuasa selama kehamilan.

4. Perbanyak minum air



Perbanyaklah minum air putih selama santap sahur dan segera setelah berbuka puasa. Berpuasa selama kehamilan bisa menjadikan wanita menjadi lebih cepat jatuh dalam kondisi dehidrasi. Hindari minum minuman yang berkarbonasi ataupun yang tinggi gula selama sahur dan berbuka karena kondisi ini bisa merangsang naiknya gula darah dengan cepat.

5. Berhentilah berpuasa jika...


- Anda merasakan pusing lemas
- Mual muntah selama kondisi ngidam
- Gangguan pertambahan atau pengurangan berat badan ibu hamil
- Tidak merasakan perubahan pada pergerakan janin di dalam kandungan
- Sakit: demam, sakit kepala, dan sebagainya
- Perubahan warna dan frekuensi dalam berkemih

Fakta-fakta medis mengenai berpuasa dalam kehamilan:

  1. Wanita hamil yang berpuasa bisa memiliki berat badan lahir bayi yang sedikit lebih rendah dibandingkan normalnya dengan angka rata-rata sebesar 40 gram. Namun hal ini biasanya terjadi pada kondisi berpuasa saat kehamilan 3 bulan pertama.
  2. Selama kondisi gizi tercukupi dengan baik dan tidak ada penyakit penyerta, hal ini tidak menyebabkan gangguan mental dan IQ yang rendah.
  3. Tidak ada perubahan pada skor APGAR antara bayi dari ibu hamil yang berpuasa dan yang tidak.
Posted by Unknown

Tanda-tanda bahaya sebelum persalinan yang harus diwaspadai

Tanda-tanda bahaya sebelum persalinan yang harus diwaspadai  


1. Ketuban pecah dini

Normalnya, ketuban pecah beberapa saat sebelum melahirkan. Jika sebelum tanggal perkiraan persalinan, ibu telah merasa keluarnya cairan dalam jumlah banyak dari kemaluan (pecahnya ketuban), segeralah ke rumah sakit, karena ketuban pecah dini dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi.

2. Perdarahan

Perdarahan pada kehamilan lanjut (20 minggu) dapat menyebabkan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit.

3. Pergerakan janin berkurang

Berkurang atau hilangnya pergerakan janin dapat merupakan suatu tanda gawat janin yang dapat berakhir dengan kematian janin. Karena itu sebaiknya ibu mengerti cara menghitung pergerakan janin dalam satu dari dan segera ke dokter jika menduga pergerakan janin berkurang.

4. Tekanan darah meningkat

Tekanan darah meningkat tanpa pemeriksaan tensi darah sulit diketahui, tetapi apabila ibu merasa bengkak pada kaki yang tidak hilang setelah diistirahatkan, bengkak pada punggung tangan, bengkak pada kelopak mata atau bagian tubuh lainnya, segera hubungi dokter atau rumah sakit karena kemungkinan ibu terancam pre-eklamsia (keracunan kehamilan).

selain itu, perlu juga diwaspadai ketika berat badan ibu tidak bertambah selama masa kehamilan,, terutama jika sudah masuk trimester ke-2. juga ketika ibu terus-terusan muntah/mual dan tidak mau makan.

semoga bermanfaat...
Posted by Unknown

Definisi Pre Eklampsia dan Eklampsia pada kehamilan

Definisi Pre Eklampsia dan Eklampsia pada kehamilan

 

 

Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi.

Sedangkan pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita pre-eklampsia, yang juga dapat disertai koma.

Pre-eklampsia adalah salah satu ka­sus gangguan kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Ke­lainan ini terjadi selama masa kelamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pa­da ibu dan bayi. Kasus pre-eklampsia dan eklampsia terjadi pada 6-8% wanita hamil di Indonesia. Hipertensi (tekanan darah tinggi) di dalam kehamilan terbagi atas pre-eklampsia ringan, pre-eklampsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi(ibu hamil yang sebelum kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi berlanjut selama kehamilan). Tanda dan gejala yang terjadi serta tatalaksana yang dilakukan masing-masing penyakit di atas tidak sama.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai pembagian di atas.

Penyebab:

Penyebab pre-eklampsia belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaptation syndrome” akibat penyempitan pembuluh darah secara umum yang mengakibatkan iskemia plasenta (ari – ari) sehingga berakibat kurangnya pasokan darah yang membawa nutrisi ke janin.

Faktor Risiko :
  1. Kehamilan pertama
  2. Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia
  3. Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
  4. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
  5. Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi)
  6. Kehamilan kembar
Deteksi dini :
  1. Menyaring semua kehamilan primigravida (kehamilan pertama), ibu menikah dan langsung hamil, dan semua ibu hamil dengan risiko tinggi terhadap pre-eklampsia dan eklampsia.
  2. Pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak awal triwulan satu kehamilan

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui terdapatnya protein dalam air seni, fungsi organ hati, ginjal, dan jantung, fungsi hematologi / pembekuan darah


Pre-eklampsia ringan

Tanda dan gejala :
  1. Kenaikan tekanan darah sistole 140 mmHg sampai kurang dari 160 mmHg; diastole 90 mmHg sampai kurang dari 110 mmHg
  2. Proteinuria : didapatkannya protein di dalam pemeriksaan urin (air seni)
  3. Edema (penimbunan cairan) pada betis, perut, punggung, wajah atau tangan

Tatalaksana pre eklampsia ringan dapat secara :

Pengelolaan secara rawat jalan (ambulatoir) :
  • Tidak mutlak harus tirah baring, dianjurkan perawatan sesuai keinginannya
  • Makanan dan nutrisi seperti biasa, tidak perlu diet khusus
  • Vitamin
  • Tidak perlu pengurangan konsumsi garam
  • Tidak perlu pemberian antihipertensi
  • Kunjungan ke rumah sakit setiap minggu

Pengelolaan secara rawat inap (hospitalisasi) :
  • Pre eklampsia ringan dirawat inap apabila mengalami hipertensi yang menetap selama lebih dari 2 minggu, proteinuria yang menetap selama lebih dari 2 minggu, hasil tes laboratorium yang abnormal, adanya gejala atau tanda 1 atau lebih pre eklampsia berat
  • Pemeriksaan dan monitoring teratur pada ibu : tekanan darah, penimbangan berat badan, dan pengamatan gejala pre-eklampsia berat dan eklampsia seperti nyeri kepala hebat di depan atau belakang kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian kanan atas, nyeri ulu hati
  • Pemeriksaan kesejahteraan janin berupa evaluasi pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim
Tatalaksana
  • Pada dasarnya sama dengan terapi rawat jalan
  • Bila terdapat perbaikan gejala dan tanda-tanda dari pre-eklampsia dan umur kehamilan 37 minggu atau kurang, ibu masih perlu diobservasi selama 2-3 hari lalu boleh dipulangkan

 

Pre-eklampsia Berat

Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Tanda dan gejala pre-eklampsia berat :
  1. Tekanan darah sistolik ? 160 mmHg
  2. Tekanan darah diastolik ? 110 mmHg
  3. Peningkatan kadar enzim hati dan atau ikterus (kuning)
  4. Trombosit < 100.000/mm3
  5. Oliguria (jumlah air seni < 400 ml / 24 jam) 6. Proteinuria (protein dalam air seni > 3 g / L)
  6. Nyeri ulu hati
  7. Gangguan penglihatan atau nyeri kepala bagian depan yang berat
  8. Perdarahan di retina (bagian mata)
  9. Edema (penimbunan cairan) pada paru
  10. Koma

Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre-eklampsia berat selama perawatan, maka perawatan dibagi menjadi :
  1. Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri dan ditambah pemberian obat-obatan. Perawatan aktif dilakukan apabila usia kehamilan 37 minggu atau lebih, adanya ancaman terjadinya impending eklampsia, kegagalan terapi dengan obat-obatan, adanya tanda kegagalan pertumbuhan janin di dalam rahim, adanya “HELLP syndrome” (Haemolysis, Elevated Liver enzymes, and Low Platelet).
  2. Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pemberian obat-obatan.Perawatan konservatif dilakukan apabila kehamilan kurang dari 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eklampsia serta keadaan janin baik. Perawatan konservatif pada pasien pre eklampsia berat yaitu :
  • Segera masuk rumah sakit
  • Tirah baring
  • Infus
  • Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam
  • Pemberian obat anti kejang : magnesium sulfat
  • Anti hipertensi, diuretikum diberikan sesuai dengan gejala yang dialami
  • Penderita dipulangkan apabila penderita kembali ke gejala-gejala / tanda-tanda pre-eklampsia ringan (diperkirakan lama perawatan 1-2 minggu)

 

Eklampsia

Definisi

Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan saraf) dan / atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia.

Gejala dan Tanda
  1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain
  2. Gangguan penglihatan à pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur, dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara
  3. Iritabel à ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara berisik atau gangguan lainnya
  4. Nyeri perut à nyeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah
  5. Tanda-tanda umum pre eklampsia (hipertensi, edema, dan proteinuria)
  6. Kejang-kejang dan / atau koma
  

Tatalaksana

Tujuan pengobatan :
  1. Untuk menghentikan dan mencegah kejang
  2. Mencegah dan mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi
  3. Sebagai penunjang untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin
  4. Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu seminimal mungkin

Pengobatan Konservatif

Sama seperti pengobatan pre eklampsia berat kecuali bila timbul kejang-kejang lagi maka dapat diberikan obat anti kejang (MgSO4).

Pengobatan Obstetrik

  1. Sikap dasar : Semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri dengan atau tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin
  2. Bilamana diakhiri, maka kehamilan diakhiri bila sudah terjadi stabilisasi (pemulihan) kondisi dan metabolisme ibu
Setelah persalinan, dilakukan pemantauan ketat untuk melihat tanda-tanda terjadinya eklampsia. 25% kasus eklampsia terjadi setelah persalinan, biasanya dalam waktu 2 – 4 hari pertama setelah persalinan. Tekanan darah biasanya tetap tinggi selama 6 – 8 minggu. Jika lebih dari 8 minggu tekanan darahnya tetap tinggi, kemungkinan penyebabnya tidak berhubungan dengan pre-eklampsia.

Pencegahan


Usaha pencegahan preklampsia dan eklampsia sudah lama dilakukan. Diantaranya dengan diet rendah garam dan kaya vitamin C. Selain itu, toxoperal (vitamin E,) beta caroten, minyak ikan (eicosapen tanoic acid), zink (seng), magnesium, diuretik, anti hipertensi, aspirin dosis rendah, dan kalium diyakini mampu mencegah terjadinya preklampsia dan eklampsia. Sayangnya upaya itu belum mewujudkan hasil yang menggembirakan. Belakangan juga diteliti manfaat penggunaan anti-oksidan seperti N. Acetyl Cystein yang diberikan bersama dengan vitamin A, B6, B12, C, E, dan berbagai mineral lainnya. Nampaknya, upaya itu dapat menurunkan angka kejadian pre-eklampsia pada kasus risiko tinggi.

Posted by Unknown

Menyusui Bayi Prematur

Menyusui Bayi Prematur

 Para ibu sering menemui masalah menyusui yang sebenarnya bisa dihindari, namun banyak tata laksana di Rumah Sakit yang justru menyulitkan ibu dan bayinya untuk berhasil melaksanakan proses menyusui dengan baik. Hal ini menjadi lebih sulit ketika ternyata bayi lahir prematur, padahal bayi prematur sangat membutuhkan ASI dan perlu menyusu lebih sering daripada bayi lahir cukup bulan. Para ibu dengan bayi prematur ini masih mendapat bantuan dengan  “teknik” yang dikembangkan di era 1960-1970an. ASI, apalagi menyusui, bukan prioritas utama di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit, ruang perawatan intensif bagi bayi baru lahir). Sayangnya meski setelah sekian lama kami mempelajari bagaimana cara terbaik membantu ibu dan bayi dalam proses menyusu, NICU masih belum bisa menerima cara tersebut. Bahkan beberapa teknik baru yang diaplikasikan hanya membuat situasinya lebih buruk.

Beberapa Mitos tentang Bayi Prematur dan Proses Menyusui

 1. Bayi Prematur perlu masuk inkubator

Bayi prematur, bahkan yang sangat mungil sekalipun sebenarnya lebih membutuhkan kontak kulit dengan ibu (atau ayahnya) daripada dimasukkan ke dalam inkubator. Bukti-bukti menunjukkan bahwa metabolisme  bayi prematur (atau bayi berkebutuhan khusus) jauh lebih stabil ketika menempel/kontak kulit dengan ibu. Napas bayi lebih stabil, lebih rileks dan tenang, tekanan darahnya lebih normal, kadar gula darah serta suhu kulit mereka pun lebih baik. Semua ini terjadi jika mereka dirawat dengan metode Kangguru (Kangaroo Mother Care) yaitu melakukan kontak kulit antara ibu dan bayi hampir sepanjang hari. Bahkan ibu yang melakukan metode Kangguru ini dapat memproduksi ASI lebih banyak, ia dapat menyusui bayinya lebih segera dan bayi akan menyusu lebih baik. Sebuah dokumen dari WHO mendiskusikan hal ini panjang lebar dengan berbagai referensi. 

2. Semua bayi prematur perlu asupan tambahan (fortifier)

Sebenarnya sebagian besar bayi prematur tidak membutuhkan asupan tambahan.  Jika ibu sudah dapat memerah ASI, bayi dengan berat sekitar 1500 gram (bayi dengan usia kandungan 32 minggu memiliki berat di kisaran 1500 gram, meski ada beberapa pengecualian) dapat tumbuh baik hanya dengan ASI saja,  dengan kemungkinan penambahan vitamin D atau fosfor, barangkali.
Kebutuhan” akan asupan tambahan seakanmenjadi semacam ayat suci yang terukir di prasasti. Banyak (kalau tidak bisa disebut mayoritas) NICU menerapkan kebijakan bahwa semua bayi prematur harus tumbuh dalam tingkat dan kecepatan yang sama, seakan-akan mereka bukan lahir lebih awal. Ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa bayi yang tumbuh lebih cepat (dengan tambahan asupan-editor) kelak akan memiliki masalah seperti kadar kolesterol “jahat” lebih tinggi, tekanan darah lebih tinggi, kekebalan terhadap insulin (yang mungkin merupakan gejala awal dari diabetes tipe 2), dan kegemukan) dibanding dengan bayi prematur yang mendapat ASI. Riset ini dilakukan terhadap 3 kelompok bayi prematur yaitu: kelompok yang menyusu langsung, kelompok yang menyusu langsung dan mendapat donor ASI, dan kelompok yang diberi asupan ASI dengan tambahan formula. Kelompok terakhir ini memang tumbuh lebih cepat dan lebih besar, namun ada harga yang harus dibayar mahal di kemudian hari.
Bagaimana memberi bayi asupan tanpa tambahan? Pertama-tama, beberapa bayi memang perlu asupan tambahan, yaitu bayi yang sangat-sangat mungil dan bayi yang ibunya tidak dapat mengeluarkan cukup ASI. Saat ini memang ada asupan tambahan yang dibuat dari susu manusia (ASI), sayangnya cukup sulit diperoleh dan harganya relatif mahal. Meskipun tidak ada alasan bahwa asupan tambahan harus dibuat dari susu sapi. Bagaimanapun juga mayoritas bayi prematur tidak membutuhkan asupan tambahan karena mereka mempunyai berat yang ‘cukup”.
  • Banyak NICU menerapkan aturan bahwa bayi hanya dapat menerima cairan dalam jumlah tertentu dalam sehari. Biasanya ada di kisaran 150-180 ml/kg/hari,atau  bahkan kurang. Jika bayi diinfus, cairan oral bahkan semakin dikurangi. Pembatasan cairan ini masuk akal ketika misalnya si bayi menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator). Terlalu banyak cairan dapat menyebabkan gagal jantung dan menutup jalur ventilatornya. Akibat dari pembatasan (asupan) cairan ditambah dengan asumsi “bayi masih harus tumbuh seakan berada di dalam rahim " menghasilkan kebutuhan untuk asupan tambahan/fortifier.
Ada yang saya pelajari ketika saya bekerja di Afrika. Salah satu cara menghindari ‘kebutuhan’ terhadap asupan tambahan pada bayi prematur ternyata adalah dengan memberikan mereka lebih banyak ASI daripada yang ‘diperbolehkan’ di NICU. Benar, fisik  bayi-bayi Afrika ini tidak seperti bayi-bayi di NICU negara maju yang lebih besar,lebih sehat  dan membutuhkan lebih sedikit bantuan pernapasan untuk bertahan hidup. Namun sebagai orang yang percaya kepada hukum "bayi harus tumbuh seolah-olah ia masih dalam rahim" saat itu, saya (Jack Newman) meningkatkan jumlah susu (ASI) hingga diatas 150-180 ml/kg/hari, bahkan terkadang 300 ml/kg/hari dan bayi-bayi itu baik-baik saja dan tumbuh dengan baik. Agar pemberian ASI tidak terlalu banyak pada setiap waktunya, ASI diteteskan langsung ke dalam mulutnya secara berkesinambungan, dengan cara meneteskan beberapa kali dalam satu waktu.
  • Ada kemungkinan penambahan asupan selain ASI, tergantung kadar apa yang kurang dalam darah bayi. Penambahan vitamin D, fosfor, kalsium, bahkan protein manusia (albumin) dan lemak susu manusia (dari donor ASI) dimungkinkan tanpa harus menggunakan fortifier. Bisa dikatakan fortifier merupakan pengencer, mengingat menurunkan konsentrasi semua elemen (dalam ASI) yang membuat ASI khusus dan unik.

3. Bayi prematur belum dapat menempel pada payudara bila belum berusia 34 minggu (masa kandungan)

Ini sama sekali tidak benar. Selama (saya-Jack Newman) bekerja di NICU ramah ASI, khususnya di Swedia, (saya telah melihat) bayi-bayi prematur dapat meraih payudara ibu bahkan bayi yang lahir pada usia kandungan 28 minggu sekalipun. Pada bayi prematur yang lahir di minggu ke 30 pun mereka dapat melekat dan menyusu langsung dari payudara.  Beberapa bayi (baru) yang lahir di minggu 32 bahkan dapat menyusu penuh. Menyusu penuh artinya menyusu langsung pada payudara saja, tanpa bantuan pemberian ASI melalui botol atau selang. Penggunaan Metode Kangguru, dan mengenalkan payudara ibu sesegera mungkin setelah bayi lahir meningkatkan kemungkinan bayi mendapat ASI penuh. Metode ini dapat dilakukan di mana pun
Tentu saja, setiap bayi unik dan berbeda. Beberapa bayi mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama, tergantung dari apakah mereka mengalami masalah pada sistem pernafasan atau ada indikasi medis yang lain. Namun amat disayangkan ada patokan bahwa pemberian asupan bagi bayi prematur dilakukan melalui botol hingga bayi tersebut berusia 34 minggu (masa kandungan) baru kemudian diperkenalkan dengan payudara ibunya.
Lihatlah artikel berikut, atau rujuklah dokter spesialis anak Anda pada artikel berikut:
Nyqvist K. The development of preterm infants’ breastfeeding behavior. Early
Human Development; 1999;55:247–264
Nyqvist K. Early attainment of breastfeeding competence in very preterm infants, Acta Pædiatrica 2008;97:776–781

 4. Ibu dari bayi prematur harus menggunakan pelindung puting agar bayinya dapat melekat dengan baik dan dapat menyusu dengan baik

 Ini tentu saja tidak benar. Berdasar pengalaman saya di Afrika sebagian besar tidak (sebenarnya, kami tidak pernah) menggunakan pelindung puting, begitu pula pengalaman  bekerja di NICU di negara-negara lain seperti Swedia. Nyqvist, dalam artikel keduanya menceritakan pernah menangani bayi-bayi yang lahir pada usia kandungan antara 26-31 minggu dan hanya sebagian kecil yang menggunakan perisai puting. Hasilnya hampir semua bayi pulang dari Rumah Sakit sudah dapat menyusu langsung dari payudara. Berbeda kondisinya dengan yang terjadi di NICU di Amerika Utara. Hanya ada sedikit bayi tersebut yang sudah dapat menyusu langsung dari payudara ketika mereka keluar dari Rumah Sakit (sebelumnya paling bagus para bayi itu memperoleh ASI melalui botol sementara ibu jarang meletakkan bayinya ke payudara). 
Kunci sebenarnya adalah sabar (dan meluangkan waktu) untuk mengajarkan bayi mengenal payudara ibu dengan baik. Hal ini memang membutuhkan waktu yang lebih lama daripada ibu menggunakan pelindung puting, namun manfaat jangka panjangnya sepadan. Pelindung puting sebenarnya mengakibatkan produksi ASI berkurang, yang membuat proses lepas dari pelindung puting menjadi sangat sulit (lihat lembar informasi Bila Bayi Belum Bisa Melekat ke Payudara).
Cara membantu bayi prematur melekat pada payudara hampir sama dengan bayi yang cukup umur. Lihat lembar informasi Ketika Melekat dan tontonlah video klipnya d nbci.ca. Video-video klip ini (memang) tidak memperlihatkan bayi-bayi prematur, namun pada secara prinsip proses pelekatannya tetap sama.

5. Bayi prematur harus (perlu) botol agar dapat belajar menghisap dengan baik

Saya tidak tahu harus berkata apa tentang ini. Mitos ini benar-benar keliru. Bayi-bayi prematur dapat belajar menghisap secara alami, tidak perlu diajari dengan botol. Dan ini, sekali lagi, berlaku di mana saja di seluruh dunia. Seringnya, ibu dan bayi prematurnya disegerakan keluar dari Rumah Sakit dengan ‘nasihat’ bahwa bayi akan pulang lebih cepat jika bayi menggunakan botol. Ini bukan cara yang tepat untuk menolong ibu dan bayinya. Dalam kasus manapun, bayi tidak memerlukan botol untuk belajar menyusu. Melaksanakan Metode Kangguru dan mengenalkan bayi kepada payudara ibunya segera dengan mengabaikan ‘patokan ajaib’ 34 minggu (masa kandungan) akan sangat membantu menghindarkan situasi ini. Selain itu, karena proses menghisap botol dan menghisap payudara ibu menggunakan otot-otot yang berbeda. menghisap botol ‘mengajarkan’ bayi keahlian menghisap yang buruk sehingga akan sangat sulit untuk mengoreksi kemampuan ini.

6. Bayi prematur lebih cepat lelah ketika melekat pada payudara

Ini diyakini merupakan mitos yang benar karena semua bayi,bukan hanya bayi-bayi prematur saja, cenderung tertidur di payudara ketika aliran ASI lambat, khususnya di minggu-minggu pertama. Ketika bayi diberi susu dalam botol, karena alirannya cepat, bayi terbangun dan menghisap dengan kuat. Kesimpulan keliru yang timbul? Bayi kelelahan di payudara karena menyusu langsung adalah kerja keras  sementara minum dengan menggunakan botol jauh lebih mudah.
Bayi prematur sering tidak dapat melekat dengan baik, disebabkan sebagian kita mengajarkan pelekatan yang demikian buruk. Melalui pelekatan yang baik, menggunakan tekanan (atau kompresi) payudara, dan jika perlu, menggunakan alat bantu menyusui pada payudara sebagai bantuan, bayi akan memperoleh aliran ASI yang baik sehingga tidak tertidur ketika menyusu di payudara. Tingkatkan aliran ASI, Anda akan melihat bahwa menyusu sama sekali tidak sulit dan tidak melelahkan bagi bayi (prematur).

7. Uji berat badan (menimbang bayi sebelum dan sesudah menyusu/menerima asupan) adalah cara yang baik untuk mengetahui seberapa banyak susu yang bayi minum

Uji berat badan menganggap bahwa kita tahu apa yang seharusnya di dapat oleh bayi ASI. Bagaimana kita bisa tahu, sedangkan aturan bahwa bayi berat sekian dan usia sekian harus mendapatkan x jumlah susu, didasarkan pada bayi yang diberi susu formula dalam botol?

Lalu bagaimana kita bisa mengatakan berapa banyak yang sudah diperoleh bayi jika telah melekat dengan baik, dengan ibu menggunakan teknik kompresi pada payudara, terutama jika menyusui dibatasi pada waktu tertentu atau terjadwal, misalkan 10 atau 20 menit (karena kekhawatiran bahwa bayi kelelahan)?
Cara terbaik untuk mengetahui apakah bayi memperoleh ASI cukup dari payudara adalah dengan memperhatikan bagaimana bayi ketika menyusu dari payudara. Lihatlah video klipnya di situs nbci.ca.

8. Bayi prematur harus tetap memperoleh tambahan asupan (fortifier) meskipun sudah pulang dari rumah sakit

Ini adalah gagasan baru yang bisa mengganggu ibu yang sedang berusaha menyusui bayi prematur. Barangkali seseorang pernah mempresentasikan sebuah makalah pada konferensi yang menunjukkan bayi mempunyai berat badan lebih jika asupan tambahan (non ASI) dilanjutkan bahkan setelah pulang dari Rumah Sakit. Namun, sekali lagi, lebih banyak belum tentu lebih baik dan menyusu lebih penting daripada penambahan berat badan lebih, yang belum tentu lebih baik. Lihat informasi mengenai asupan tambahan (non ASI) di atas.
Bayi prematur dan ibunya mengalami masalah menyusui jauh lebih sering daripada bayi yang lahir cukup bulan tapi  hal ini bisa diperbaiki. Carilah bantuan sesegera mungkin.
 
 
Written by Jack Newman MD, FRCPC, IBCLC and Edith Kernerman, IBCLC, 2009©
Posted by Unknown

Kangguru, inkubator alami bayi prematur

Metode Kanguru, Inkubator Alami untuk Bayi Prematur


Perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah kurang dari 2.500 gram, terutama yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu, membutuhkan pengawasan khusus untuk pencegahan hypothermia atau keadaan dimana bayi mengalami cedera dingin akibat pengaturan suhu dalam sistem syaraf pusatnya belum sempurna.

Pada perawatan bayi dengan berat badan rendah maupun prematur, tentu membutuhkan bantuan alat penghangat atau inkubator. Namun bila keadaan tidak memungkinkan seperti tidak tersedianya alat penghangat, maka pilihan alami adalah dengan menggunakan metode Kanguru. Metode Kanguru ini adalah dengan  melakukan kontak dari kulit ke kulit secara langsung antara ibu dan bayi.

Persiapannya cukup ibu mandi yang bersih, dan bersedia melakukan perawatan metode kanguru. Memulai kontak ini dengan menggendong bayi dalam keadaan tanpa pakaian hanya mengenakan popok dan topi penutup kepala. Metode kanguru bisa dilakukan selama 24 jam atau secara intensif dilakukan 3 jam bergantian selang seling dengan perawatan inkubator.

Bayi diposisikan menempel di dada ibu saling berhadapan dada bayi dengan dada ibu sedemikian rupa menggunakan kain atau jarik yang didesain khusus untuk perawatan bayi prematur dengan metode kanguru. Namun sebenarnya alat jarik gendong biasa juga bisa digunakan. Prinsipnya seluas mungkin permukaan tubuh bayi menyentuh kulit ibu. Setelah selendang gendong tersebut disimpulkan, baru ibu mengenakan pakaian luar.

Ada beberapa syarat untuk dapat dilakukan metode kanguru ini yakni, berat badan bayi kurang atau sama dengan 2.500 gram, bayi tidak mengalami gangguan sistem pernafasan, bayi tidak mengalami komplikasi penyakit berat selama  perawatan, perkembangan cukup stabil selama masa perawatan di inkubator. Bayi juga sudah memiliki daya hisap baik untuk dapat sekaligus merangsang pengeluaran ASI.

Perawatan bayi dengan metode kanguru ini semakin diminati karena mambantu mempercepat kenaikan berat badan bayi prematur, menjalin ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, memperlancar produksi ASI, mengurangi biaya perawatan dengan alat inkubator terutama yang dirawat sudah cukup lama. Kelebihan lain dari metode kanguru ini adalah tubuh ibu memiliki sensor alami, dimana bila bayi mengalami kedinginan atau hypothermia maka secara otomatis tubuh ibu akan menghangat untuk melindungi bayinya, dan bila bayi mengalami panas , maka tubuh ibu akan menyesuaikan dengan menurunkan suhu tubuhnya.

Bayi-bayi yang telah dilakukan perawatan dengan metode kanguru selama ini dalam pengalaman saya bertugas di ruang prematur, ada beberapa manfaat plus, antara lain bayi lebih tenang dan seolah  menikmati detak jantung ibunya seperti dalam rahim, jarang menangis atau gelisah, kenaikan berat badan lebih baik, pernafasan bayi tampak stabil dan bayi merasa aman. Bagi ibu sendiri meningkatkan rasa kasih sayang, percaya diri  untuk merawat bayinya kelak di rumah.

Latihan metode kanguru dapat dilakukan secara langsung setelah bayi lahir dan ibu mampu untuk melakukannya, atau saat masa persiapan transisi keluar dari inkubator bagi bayi yang pernah dirawat intensive di ruang perawatan bayi prematur. Tugas suami selama perawatan bayi dengan metode kanguru ini memberi dukungan moril dan memperhatikan keadaan kesehatan ibu dan bayi.


Semoga bermanfaat,,

(sumber: kompas.com)
Posted by Unknown

Agar Bayi Prematur Cepat Besar

AGAR BAYI PREMATUR CEPAT BESAR



Batas bobot bayi prematur boleh dibawa pulang dari rumah sakit jika telah mencapai 1800 gram, dan kenaikan berat badan minimal adalah 15 gram/kilogram perharinya.

Bayi prematur lahir di usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Selain perkembangan organ tubuhnya belum sepenuhnya sempurna, berat badan juga masih sangat kecil. Untuk itu, perlu perawatan dan perlakuan khusus agar berat badannya cepat bertambah.

 

Nutrisi Harus Cukup.

Tambah berat badannya dengan memberi ASI tiap 3 jam sekali. Batas bobot bayi prematur boleh dibawa pulang dari rumah sakit adalah 1800 gram, dan kenaikan berat badan minimal adalah 15 gram/kilogram per hari. Misalnya ketika pulang berat badan bayi 2 kg, maka kenaikan berat badan diharapkan 30 gram/hari. Bila bayi terlihat lelah menyusui, lanjutkan pemberian ASI dengan memberi ASI perah. Tanda kecukuipan cairan dan nutrisi adalah bila bayi BAK dari 6 kali sehari, mulut dan lidahnya tampak basah, terlihat puas sesudah minum dan tentu berat badannya meningkat.Pada bayi preamtur tertentu, dokter menyarankan tambahan penguat atau fortifiksai ASI atau susu untuk menambah kalori dalam rangka mengejar pertumbuhan. Biasanya bayi diberi suplemen vitamin dan zat besi untuk diminum.

Hemat Kalori. 

Batasi penggunaan kalorinya agar digunakan maksimal untuk tumbuh. Hindari memegang bayi mendadak atau secara kasar sehingga ia kaget, yang berakibat membuang energinya.

Tidak Kedinginan.

Suhu tubuh bayi harus selalu dalam kisaran 36,5-37,5 derajat Celcius, jaga jangan sampai suhu ruangan terlalu dingin, antara 27-28 derajat C.
Bila pipis, segera ganti popoknya. 
Bila ia kedinginan atau gelisah bungkus atau bedong, namun jangan terlalu ketat dan terlalu lama sebab mempengaruhi perkembangan motorik kasar.

Kontrol Rutin. 

Periksakan pertumbuhannya, meliputi BB/BT dan lingkar kepala, setiap 2 minggu  hingga 1 bulan sesuai anjuran dokter.

semoga bermanfaat!!
(sumber: www.ayahbunda.co.id)

Posted by Unknown

- Copyright © Bunda Hamil -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -